Kolonel Mamadi Doumboya Pemimpin Pasukan Kudeta Guinea, Melarang Pemerintah Meninggalkan Negaranya

Jakarta - Pejabat pemerintah Guinea dilarang meninggalkan negaranya sampai ada pemberitahuan lebih lanjut dan saat ini jam malam di kawasan pertambangan telah dicabut. Hal ini disampaikan pemimpin system angkatan daerah yang menggulingkan Presiden Alpha Conde.

Pada Senin, Kolonel Mamadi Doumbouya menyampaikan kepada para menteri kabinet Conde, termasuk perdana menteri dan pejabat pemerintah, mereka harus mengembalikan kendaraan dinas mereka. "Tidak akan ada penangkapan,"ujarnya sehari setelah kudeta yang menuai kecaman internasional dan ancaman sanksi.

Kudeta di negara Afrika Barat yang kaya sumber daya bauksit sebagai bahan baku aluminium itu, membuat harga baja meningkat pesat ke degree tertinggi 10 tahun pada Senin karena ketakutan akan menurunnya persediaan di pasar hilir. Namun belum ada indikasi adanya penurunan tersebut.

Dilansir Al Jazeera, Selasa (7/9), lalu lintas telah mulai ramai dan beberapa toko buka kembali di sekitar distrik pemerintahan Kaloum di ibu kota negara, Conakry di mana terjadi tembakan pada Minggu ketika pasukan khusus bertempur dengan tentara yang setiap kepada Conde. Seorang juru bicara militer mengatakan di televisi, perbatasan darat dan udara juga telah dibuka kembali.

Namun demikian, masih ada ketidakpastikan. Sementara unit angkatan darat nampaknya telah menahan Conde, mengatakan mereka telah membubarkan pemerintah dan konstitusi, cabang militer lainnya belum mengeluarkan pernyataan.

Doumbouya menyampaikan di televisi pemerintah pada Minggu, "kemiskinan dan endemik korupsi" mendorong pasukannya menyingkirkan Conde dari kursi presiden.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seekor Kucing Yang Tergantung Dan Terjatuh Dari Tribun Stadion Sepak Bola Berhasil Diselamatkan

Seorang Fotografer Menghapus Foto Pernikahan Temannya, Karen Tidak di Izinkan Beristirahat, Makan Dan Minum

Militer Sudah Mengaku JIka Beberapa Tentaranya Tewas Dalam Serangan Tentara Ethiopia di Perbatasan