Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Adelin Lis Ditangkap di Singapura Setelah Berhasil Buron Lebih dari 10 Tahun dari Kejagung

Jakarta -  Buronan kasus pembalakan phony Adelin Lis yang kabur sejak 2008 akan dideportasi dari Singapura. Keberadaan dia di negara itu diketahui sejak 2018. Ia tertangkap otoritas setempat karena masuk dengan paspor palsu menggunakan nama Hendro Leonardi. Kejaksaan Agung terus memantau proses hukum Adelin hingga pada 9 Juni 2021 pengadilan setempat menjatuhi hukuman denda 14.000 dolar Singapura dan deportasi. Pihak keluarga membayarkan denda itu dalam dua kali bayar dalam pace waktu seminggu. Kesempatan untuk membawa Adelin ke Jakarta itu tidak ingin disia-siakan oleh Kejaksaan Agung. Kejaksaan bahkan menolak surat dari putra Adelin yang meminta agar ayahnya diizinkan pulang sendiri dan akan mendatangi Kejaksaan Negeri Medan agar bisa ditahan di Lapas Tanjung Gusta. "Jaksa Agung RI Burhanudin menolak keinginan Adelin Lis karena penegakan hukum merupakan kewenangan mutlak Kejaksaan Agung. Burhanudin memerintahkan KBRI untuk hanya mengizinkan Adelin Lis dideportasi ke Jakarta,&quo

Mendagri Perintahkan Kesbangpol Hadang Potensi Gangguan NKRI

Jakarta -  Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menekankan, agar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) perlu diawaki oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal. Dia juga meminta agar program-program yang dicanangkan dibuat secara matang. "Kesbangpol diharapkan diisi atau diawaki SDM yang memahami pikiran-pikiran dalam rangka untuk menjaga persatuan dan keutuhan bangsa. Kesbangpol juga diharapkan memiliki perencanaan yang mengeksekusi program-program, setelah itu mengevaluasinya," katanya dikutip dalam keterangan pers, Selasa (8/6). Selain itu, lanjut Tito, untuk mengantisipasi dan menyikapi timbulnya berbagai permasalahan yang terjadi di daerah, perlu adanya upaya dan langkah strategis dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Upaya tersebut kata dia berkaitan dengan tindakan deteksi dini (preemtif) dan cegah dini (preventif) atas berbagai potensi konflik yang ada, serta identifikasi intoleransi yang dapat memecah bangsa. "Kesbangpol diharapkan memi